Langsung ke konten utama

Cinta Pertama Masa Remaja

ROMANTIC
"Dilla"

Semua di mulai waktu saya masuk SMP. Saya merasakan suasana yang berbeda dalam dunia pendidikan saya, dengan saya SD hanya terdiri dari 6 kelas, tetapi di sini bahkan lebih dari 20 kelas. Yang tadinya saya males, sekarang lebih semangat belajar karena sepeda baru saya. 
Awal pertama masuk, semua cukup menyenangkan, karena bisa berkenalan satu sama lain. Saya merasa bahagia karena bisa berkenalan dengan banyak teman di sini, sampai akhirnya, saya kenal dengan teman satu kelas saya, panggil saja "Dilla", dia cantik dan menjadi primadona di kelas saya. 
Esok harinya, pembelajaran sudah mulai di ajarkan, matematika menjadi pelajaran pertama saya waktu saya masuk SMP. Cukup suka dan mengerti buat matematika saat itu, dan setelah beberapa waktu, bel istirahatpun berbunyi "teeettt...teeettt....", hampir seisi kelas pergi ke halaman sekolah untuk menjajakkan uang sakunya, terkecuali dila. Entah karena apa saya merasa nyaman jika melihatnya, pandangan dari bangku belakangku tidak pernah lepas dari sosok cantik itu. Akhirnya saya memberanikan diri untuk menyapanya, "heyy.." kataku serambi memasang muka tegang, "oh iya, ada apa?" sautnya sambil dia memegang sebuah buku, saya bingung harus ngomong dari mana, akhirnya saya memutuskan untuk meminjam bolfointnya saja, "oh iya ini..nanti kembaliin ya", "okey" kataku. Hatiku merasa bahagia bisa berbicara dengannya, bolfoint bagaikan hati yang di pasrahkan ke saya seolah-olah hanya saya yang sanggup menjaganya.
"teettt...teettt...teettt..." bel pulangpun berbunyi, saatnya saya dan siswa lainnya pulang ke rumah. Sayapun menuntun sepeda agar sampai di ujung gerbang sekolah. Setelah sampai di ujung gerbang, saya melihat dila sedang berada di pinggir pagar serambi melihat-lihat jalan menunggu jemputan, sayapun memberanikan diri untuk menemuinya dengan berharap nomor telfonnya. "Dil.." sapaku, "kamu lagi..Ada apa?" sautnya, "kok di sini? Nunggu jemputan ya?" tanyaku, "ya iya lah.. Eh nama kamu siapa tadi?" tanya nya balik, "oh namaku ganang", "oh ganang iya iya iya" imbuhnya, "eh dil..." kataku sambil tangan mulai bergetar, "apa?" sautnya dengan menatapku, "eh dil...Boleh minta nomor telfonmu nggak?" tanyaku sambil senyum-senyum ragu, "ealah...Boleh" katanya "buat apa?" imbuhnya, "ya biar nambah kontak aja dil" kataku sambil memasang muka bahagia, "oh yaudah..tulis yaa..085xxxx71xxx", "okey nanti aku save ya", "okey.." katanya.  Sayapun bergegas pulang, ayunan demi ayunan sepedaku tak lepas dariku untuk mengutarakan kebahagiaanku, dan setelah beberapa menit nggak terasa jika sudah sampai rumah.
Sesampainya di rumah, saya bergegas mencari hp untuk mengenyimpan nomor dila di hp saya.
Malampun tiba, matahari sudah enggan memancarkan sinarnya, hawa sunyi seolah-olah memrintahkan hatiku untuk terus memikirkannya. Akhirnya "hey dil.." ketikan sms ku, sambil tiduran dan penuh harapan untuk di balas, posisiku sudah mulai gelisah menunjukkan bahwa saya tidak bisa membohongi perasaanku sendiri. Jam dinding menunjukkan pukul 9 malam, yang tadinya saya biasanya sudah tidur lelap tetapi malam ini saya merasa semangat dan entah kenapa saya terus menerus memikirkannya. Berjam-jam saya menunggu, berjam-jam itu pula dia mengabaikan pesanku, akhirnya saya tertidur dengan tangan memegang hp di dadaku.
Ke-esokan harinya saya berangkat sekolah seperti biasa, seragam putih berdasi biru tua dan celana pendek yang berwarna biru tua pula menunjukkan bahwa saya begitu polos dengan apa itu cinta, tetapi entah kenapa saya tidak pernah sebahagia ini semenjak mengenalnya. Jam tanganku menunjukkan pukul 7, bel masuk pun berbunyi, saatnya saya dan siswa lainnya mengikuti pembelajaran seperti biasa. Saya sangat bersemangat mengikuti pelajaran yang ada saat itu, bukan berarti perhatianku lepas dari dila. Dia memasang muka yang tidak punya dosa, tidak terkecuali saya yang kecewa karena semalam suntuk menanti balasan smsnya, Namun saya tidak tinggal diam untuk mengejar kebahagiaanku. Akhirnya saya memutuskan untuk berbicara dengannya saat pulang sekolah, bersandar di besi pembatas depan kelas, sayapun segera menghampirinya, "dil.." sapaku, "oh iya, kenapa?" sautnya sambil kaget, "kok smsku nggak di bales?" tanyaku, "sms yang mana?" tanyanya sambil bingung, "yang tadi malem dil", "ooooww.. Itu kamu??" jawabnya sambil senyum, "iya lah.." imbuhku, "saya kalo ada nomor nggak saya kenal emang nggak mau bales nang... Yaudah nanti aku sms balik ya" imbuhnya sambil senyum, "bener ya? saya tunggu loh", "okeyy" katanya serambi jalan menuju parkiran.
Sesampai rumah, saya langsung bergegas memegang hp, hanya semata-mata menunggu sms darinya. Sore hari, penantianku nggak sia-sia, tiba-tiba hp yang saya taruh di atas kasurku berbunyi, sayapun segera mengecek hp saya, "nang..." sms masuk dari nomor Im3 bernamakan dilla, saya merasa manusia paling bahagia waktu itu, sambil senyum-senyum nggak jelas saya bales smsnya, "hallo dil.." balasku, "cepet banget" balasnya, "iya dong, saya nggak mau membuat kamu menunggu" balasku sambil sok gombal, "waaks, apa sih" balesnya sudah mulai akrab, "lagi ngapain dil?" tanyaku di ketikan hp ku, "baru bangun tidur nang" balasnya. Sampai jam menunjukkan pukul 7 malam, saya masih asik saling balas di sms, bertujuan biar dua hati melekat sehingga masa depan terlihat, seolah hati melayang karena kasih sayang, ketika tekad menjadi dekat, disitulah kebahagiaan yang sangat jelas terlihat.
Sejak itu saya dan dilla sering smsan rutin setiap hari, sampai tanggal 21 juli 2012 kita resmi pacaran, akhirnya moment yang saya tunggu-tunggu terjadi juga. Romantis, baik, perhatian, dan cantik adalah dilla banget. Dan saya terpesona apapun wujudnya.



 ---BERSAMBUNG---






KUNJUNGI BLOG SAYA TERUS YA, SAYA BAKAL SUGUHKAN KISAH KEHIDUPAN PERCINTAAN SAYA
JIKA PUNYA SARAN SAYA SURUH NULIS TENTANG APA, SILAHKAN DM INSTAGRAM SAYA YA 
INSTAGRAM @GANANGWAHYUAJI
THANKS FOR READING 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah cinta masa remaja

ROMANTIC "Dilla" Part 2 SMP adalah masa dimana saya mempunyai banyak teman, masa dimana saya harus mulai serius belajar, dan masa dimana saya merasakan cinta yang sebenarnya. juli tanggal 21 adalah awal pertama saya mengerti apa itu cinta, iya...karena saya resmi pacaran sama dilla, seorang perempuan cantik yang menjadi primadona di SMP khususnya di kelas saya. 2 minggu pacaran? Manisss, berjalan 3 minggu? cukup manisss, 4 minggu??? Masih manis dong, masuk ke 2 bulan manisnya hilang, berubah jadi asap. Yang tadinya dilla selalu ceria jika bersamaku, sekarang mulai menunjukkan kebosanannya kepadaku.  Jam menunjukkan pukul setengah 12 siang, bel istirahatpun berbunyi. Dilla tak kelihatan di dalam kelas, artinya dia keluar istirahat bersama teman-temannya, Sayapun memutuskan keluar kelas beli makanan di kantin. Sesampai kantin saya melihat dilla makan sendirian tanpa teman-temannya, sayapun menemaninya dengan duduk di sampingnya, "kamu kenapa?" tanyaku, ...